Blogger Widgets KESENIAN DAN KEBUDAYAAN: Juni 2015


KARYA SENI RUPA INDONESIA 

Menurut kegunaannya, seni rupa dikelompokkan menjadi 2, yaitu seni rupa murni dan seni rupa terapan . seni rupa murni adalah seni rupa yang mengutamakan fungsi keindahan atau hanya untuk dinikmati nilai atau mutu seninya dengan indra penglihatan. Adapun yang dimaksud dengan seni rupa terapan adalah karya seni rupa yang mengutamakan fungsi pakainya di samping dinikmati mutu seninya.
Seni rupa terapan dapat dibedakan menjadi 2, yaitu seni kriya dan desain. Seni kriya atau kerajinan tangan dapan berupa ukiran, anyaman, keramik, topeng, serta tekstil. Sedangkan desain dapat berupa ragam hias, produk, interior, dan eksterior.
Seni rupa nusantara terdiri dari berbagai ragam benda seni, di antaranya bisa di kategorikan sebagai berikut:
1.    Gambar
Menggambar merupakan proses perekaman objek di atas bidang dua dimensi melalui media dengan kreteria anatara lain ketepatan/kemiripan bentuk dan warna, serta memerhatikan perspektif, proporsi, komposisi, gelap terang, dan bayang -  bayang objek yang digambar. Jadi, menggambar bersifat objektif.
2.     Lukisan
Lukisan lebih cenderung mengekspresikan gagasan atau mengungkapkan jiwa pelukis melalui media, dan proses pembuatannya berdasarkan prinsip – prinsip seni rupa.
3.     Grafis
Grafis atau seni grafik termasuk ke dalam desain. Grafis di produksi dengan teknik cetak. Grafis banyak di pergunakan untuk membuat iklan di media cetak atau papan reklame di jalan, desain logo, poster, bahkan sampul kaset
4.     Seni Patung
Patung di artikan sebagai benda tiruan bentuk manusia dan binatang yang cara pembuatannya dipahat.
5.  Seni Kriya
Seni kriya atau kerajinan adalah suatu usaha membuat barang – barang hasil pekerjaan tangan.
6.  Desain Daerah
Desain merupakan suatu konsep pemikiran untuk menciptakan sesuatu melalui perencanaan sampai terwujudnya barang jadi.


BENTUK SENI RUPA TIGA DIMENSI
          Karya seni rupa tiga dimensi adalah karya seni rupa yang dapat dinikmati dari berbagai arah. Hasil karya seni rupa tiga dimensi memiliki dimensi panjang, lebar, dan tinggi. Dengan kata lain, karya seni rupa tiga dimensi memiliki massa atau isi. Contoh karya seni rupa tiga dimensi, antara lain, relief dan patung pada candi-candi.
          Patung sebagai sebuah hasil karya seni rupa diartikan sbagai benda tiruan yang membentuk wujud manusia dan binatang, di mana cara pembuatannya dengan cara dipahat. Pengertian ini didasarkan pada terjemahan dari kata sclupture (pahatan) karena pematung zaman dahulu kebanyakan mempergunakan teknik memahat.
          Dalam perkembangan sekarang ini, seni patung disebut juga plastic art, yakni seni plastik atau seni bentuk, maksudnya bentuk-bentuk yang memiliki nilai keindahan. Patung sebagai seni plastis mempunyai pengertian yang luas, karena tidak hanya bentuk manusia dan binatang yang dibuat, tetapi bentuk apapun dapat disebut patung, asal memiliki nilai keindahan.
Berdasarkan fungsinya, patung dapat dibedakan menjadi 6 yaitu:

1.      Patung monumental
2.     Patung dekorasi
3.     Patung arsitektur
4.     Patung seni
5.     Patung kerajinan
6.     Patung religi
Berdasarkian coraknya, patung dapat dibedakan menjadi 3, yaitu:
1.      Patung realis
2.     Patung deformatif
3.     Patung abstrak
Berdasarkan jenisnya, patung dapat dibedakan menjadi 3, yaitu:
1.      Patung dada
2.     Patung torso
3.     Patung lengkap
Selain karya-karya patung, seni kriya atau kerajinan juga termasuk ke dalam karya seni rupa tiga dimensi. Seni kriya adalah suatu usaha membuat barang-barang hasil pekerjaan tangan. Benda-benda ini biasa dibuat untuk dipergunakan dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari  sekaligus melestarikan tradisi kesenirupaan suatu daerah.
Karya seni kriya adalah seni rupa yang paling banyak ragamnya di Indonesia. Misalnya, anyaman yang terbuat dari rotan, bambu, daun pandan, serta berwujud benda-benda keperluan ruma tangga. Selain anyaman, yang termasuk seni kriya adalah gerabah atau keramik, ukuran, dan seni tekstil, seperti tenun, ikat, dan batik. Kerajinan emas perak, kulit, manik-manik juga merupakan seni kriya.
Banyak seni kerajinan daerah di nusantara yang hampir punah, karena sedikit sekali yang tertarik untuk melanjutkan tradisi tersebut. Padahal pengetahuan akan corak dan pengerjaannya merupakan warisan budaya nusantara yang tak ternilai harganya. Penyebab lainnya adalah kurangnya modal yang mjegakibatkan seni ini di ambang kepunahan.


APRESIASI SENI RUPA

Apresiasi terhadap sesuatu atau hasil karya seni rupa, bisa berupa sebuah pernyataan, tanggapan, dan sikap. Karya seni rupa nusantara berisi nilai-nilai budaya nusantara. Oleh karena itu, menilai seni rupa nusantara hendaklah berdasarkan nila -nilai budaya nusantara.
Karya seni rupa merupakan karya yang mengutamakan nilai keindahan rupa dan penampakan. Kehindahan seni rupa dapat dilihat dari aspek :
1.      Ide atau Gagasan
Suatu karya seni rupa diciptakan karna dorongan jiwa yg kuat. Jiwa seseorang selalu berpikir, merenung, dan mencari gagasan-gagasan yang baru. Ide sebuah karya seni rupa hendaknya tidak sekedar meniru yang sudah ada, sehingga ide merupakan sebuah pemikiran yang baru dan belum  pernah ada sebelumnya.
2.     Bentuk dan Teknik Pembuatan
Bentuk seni rupa dapat dibedakan menjadi dua, yaitu dua dimensi dan tiga dimensi. Faktor yang membedakan seni rupa dua dimensi dengan tiga dimensi adalah aspek keruangannya.
3.     Fungsi dan Makna
Karya seni rupa dibuat tentunya mempunyai fungsi  atau manfaat. Secara garis besar, fungsi karya seni rupa dapat dibedakan menjadi:
a.      Fungsi estetis, adalah sebuah karya seni untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia akan cita dan keindahan.
b.     Fungsi praktis, adalah sebuah hasil karya seni untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia akan benda pakai.  Seni sebagai sebuah karya manusia, tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan hidup yang bersifat fisik belaka, namun dapat juga memenuhi kebutuhan akan nilai-nilai dasar kehidupan. Karya seni rupa secara fisik memang berupa benda, namun di balik penampilan fisiknya memiliki isi, yaitu nilai yang bermakna. Makna di balik fisik karya seni rupa tergantung pada budaya suatu masyarakat.





APRESIASI MUSIK

          Kata apresiasi berasal dari bahasa Inggris appreciation  yang berarti penghargaan. Pengertian apresiasi seni musik adalah kegiatan mengenali, menilai, dan menghargai bobot seni atau nilai seni musik.
          Mengapresiasikan karya seni musik sam halnya dengan melakukan kegiatan pengamatan terhadap karya seni musik. Dalam meniali karya seni musik, terdapat kriteria atau tolak ukurnya kriteria-kriteria karya seni musik terdiri dari beberapa hal, yaitu:
1.   Tema, merupakan pokok pikiran, gagasan, atau ide dasar.
2.  Irama atau ritme, merupakan ketukan dasar yang tertatur dan mengikuti beragam variasi gerak melodi.
3.  Syair, adalah sarana untuk memudahkan komunikasi antar komponis dan pendengar.
4.  Instrumen, yang terdiri dari instrumen melodis dan instrumen ritmis.
5.  Pembawaan lagu
Fungsi musik, antara lain:
a.    Sarana upacara adat
b.    Pengiring tari
c.    Media komunikasi
d.    Media bermain
e.    Media penerangan
f.    Iringan pertunjukan

ARANSEMEN SEDERHANA LAGU DAERAH

Dalam mengansemen sebuah lagu daerah perlu diketahui beberap hal, yaitu:
     1.       Menemukan ide
Untuk menemukan ide dalam mengaransemen sebuah karya musik, perlu adanya perenumgan, pengamatan, dan penghayatan, serta pengetahuan tentang musik-musik daerah.
     2.    Mengubah lagu
Syair yang telah dibuat hendaknya disesuaikan dengan ciri khas dan bentuk musik yang dipilih. Dalam menggunakan lagu, dibutuhkan keterampilan untuk menyempitkan ataupun mengembangkan melodinya.
     3.    Penyelesaian harmoni
Melodi lagu memang sangat bervariasi bentuknya. Akan tetapi, melodi lagu tersebut hendaknya disesuikan dengan bentuk harmoni. Pada langkah awal, nada-nada melodi yang disesuaikan hanya pada ketukan beraksen (tesis).
     4.    Pengetahuan tentang instrumen
Dalam membuat sebuah aransemen perlu juga mengetahu tentang instrumen-instrumen yang akan digunakan dalam mengaransemen lagu yang akan dibuat. Instrumen musik daerah jenisnya banyak sekali. Untuk mempermudah dalam mempelajari jenis instrumen musi daerah, kita dapat mengelompokkannya berdasarkan fungsi dalam pergelaran musik, antara lain:
a.    Instrumen mlodis
Instrumen melodis merupakan alat musik yang digunakan untuk memainkan rangkaian nada-nada atau melodi sebuah lagu. Misalnya, rebab, angklung, kolintang, gambang, talempong, sasando, kecapi, siter, serunai, dan suling.
b.    Instrumen ritmis
Instrumen ritmes merupakan alat musik yang dalam permainannya memberikan irama (ritme) tertentu dalam pergelaran musik. Hal ini juga berhubungan dengan ketekunan (palsu) dan birama. Contoh alat musik ritmis adalah gong, kempul, kethuk, kenong, gendang, marwas atau gedumba, dan tifa.
Pada musik gamelan, mengelompokkan instrumen berdasarkan fungsinya dalam pergelaran, yaitu:
a.    Pemimpin irama: gendang
b.    Pemangku irama: kethuk, kenong, kempul, gong, dan kempyang
c.    Pemimpin lagu: barung (bonang besar)
d.    Pemangku lagu: demung dan slenthem
e.    Pemangku yatmaka (badan halus): gender, gambang, dan celempung
f.    Pemangku jenis nada (pathet): rebab
g.       Peramai suasana (gayeng): suling, siter, keprak, dan kecrek.